Hari-hari Ramadhan terus berlalu. Tak terasa, kita sudah hampir meninggalkan sepuluh hari pertama dalam bulan nan suci ini. Dalam benak saya, muncul pertanyaan-pertanyaan : Dari sekian hari Ramadhan berlalu, adakah puasa kita yang "bolong"? Sudah berapa juz-kah kita baca Al-Qur'an? Berapa banyak fakir miskin yang sudah kita sedekahi? Apa yang sudah kita lakukan dalam rangka "Birrul Waalidain"? Sudah cukupkah pahala yang kita kumpulkan untuk menutupi dosa-dosa yang telah kita perbuat?
Misal umur kita 20 tahun, saya pikir dosa kita bisa mencapai bilangan lebih dari 10 tahun, mungkin 13 atau 15 tahun kita berbuta dosa.
Bayangkan!
Jika umur kita sekarang adalah 20 tahun, berarti terhitung kurang lebih 13-16 kali kita bersanding dengan bulan Ramadhan (dalam artian sambil berpuasa tentunya). Lantas, kalau kita berbicara tentang "mati", pada umur berapa kita akan mati? 50? 75? 80? 60? 35? atau mungkin besok? Kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. Namun apakah lantas kita berleha-leha dan bersantai ria menikmati hidup yang kita tidak tahu kapan akan berakhir? Tidak!!!
Karena ketidak tahuan kita akan mati, seharusnya itu memotivasi diri kita sendiri untuk terus beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, agar jika pada saatnya tiba, kita sudah siap dengan semaksimal mungkin pahala dan seminimal mungkin dosa yang telah kita peroleh dari kesempatan hidup yang Allah subhaanahu wa ta'ala berikan kepada kita.
Apalagi di bulan yang semua pintu pahala dibuka selebar-lebarnya. Kita harus senantiasa beribadah dalam rangka menambah saldo pahala yang kita punya. Sehingga, nantinya kita tidak akan defisit akan dosa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits-nya "Carilah akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok; dan carilah duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya."
Wallahu a'lam bis showab.
1 comments:
bersyukurlah kita bisa bertemu kembali dengan bulan ramadhan :D
Post a Comment